Diaper Rash
2.1. Pengertian
Diaper Rash (Ruam Popok) adalah sebuah ruam atau
iritasi pada kulit bayi terjadi di daerah bokong. Diaper rash ini merupakan
bentuk ruam kontak iritan primer yang paling umum ditemukan, disebabkan oleh
kontak kulit dengan urin dan feses yang berkepanjangan, karena urin dan feses
mengandung bahan kimia yang bersifat iritan seperti urea dan enzim-enzim usus.Bisa juga terjadi
jika popok basahnya telat diganti, atau popoknya terlalu kasar dan tidak
menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok
atau diaper rush merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai
dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang
memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan
hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion
atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu. Ruam
popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan
ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran
usia 8 - 10 bulan.
2.2.
Penularan
Dermatitis
yang mengering atau ruam yang sederhana biasanya tidak menular. Ruam popok yang
disebabkan oleh mikroorganisme kadang dapat menjalan ke bagian tubuh lainnya,
jika kondisinya memungkinkan (misalnya infeksi jamur yang akan tumbuh dengan
baik di tempat yang lembab dan hangat, dapat timbul pada kulit yang
teriritasi). Ketika kondisinya tepat dan tidak dilakukan tindakan pencegahan,
infeksi ini juga dapat menjalar ke anak lain.
2.3. Jenis –
Jenis Dermatitis
1.
Dermatitis yang mengering
1)
Tanda dan gejala :
a.
Kemerahan dimana terjadi gesekan
b.
Tidak ada perasaan tidak nyaman
2)
Penyebab :
a.
Kelembaban
b.
Gesekan
2.
Dermatitis atopik
1)
Tanda dan gejala :
kemerahan disertai gatal
2)
Penyebab :
alergi atau kepekaan
3.
Dermatitis seborrhea
1)
Tanda dan gejala :
a.
Ruam yang merah tua, seringkali disertai kerak kuning
b.
Dapat dimulai pada atau menyebar ke kulit kepala
c.
Tidak ada rasa tidak nyaman
2)
Penyebab : tidak diketahui
4.
Dermatitis candida (jamur)
1)
Tanda dan gejala :
a.
Ruam yang merah menyala, peka terhadap sentuhan,
meningkat pada daerah antara paha dan perut, dengan kelompok bintil-bintil yang
menyebar darinya.
b.
Terasa tidak nyaman.
2)
Penyebab :
a.
Candida albicans (sejenis jamur)
Candida sering menginfeksi ruam kulit yang belum
sembuh dalam 3 hari atau lebih.
5.
Impetigo
1)
Tanda dan gejala
a. Pada infeksi
stafilokokus, terdapat lepuhan yang besar dan berdinding tipis yang bisa pecah
dan meninggalkan kerak tipis berwarna kuning kecoklatan.
b. Pada infeksi
streptokokus, terdapat gelembung tunggal yang tidak nyeri, berisi cairan, dan
dikelilingi oleh kulit yang merah seringkali di sekitar hidung, mulut atau
telinga. Kemudian bisa pecah, mengeluarkan cairan yang berwarna kekuningan dan
membentuk kerak yang kekuningan. Dapat cepat menjalar ke area kulit lainnya.
2)
Penyebab : bakteri seperti stafilokokus dan
streptokokus.
6.
Intertrigo
1)
Tanda dan gejala :
a. Area kemerahan yang batasnya tidak jelas dimana kulit
berkontak dengan kulit.
b.
Dapat mengeluarkan cairan putih atau kekuningan.
c.
Dapat terasa perih jika berkontak dengan air kemih.
2)
Penyebab : menggeseknya kulit dengan kulit.
2.4. Faktor – Faktor Terjadinya
Ruam Popok
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper
dermatitis, napkin dermatitis ), antara lain:
1.
Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
2. Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau
terlalu lama tidak segera diganti setelah pipis atau BAB (feces).
3.
Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan
bakteri)
4.
Alergi bahan popok.
5.
Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup
popok.
6.
Kebersihan kulit yang tidak terjaga.
7.
Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing.
8.
Udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab.
9.
Akibat mencret.
10. Reaksi kontak terhadap karet, plastik,
detergen.
2.5. Dampak
Bagi Tingkah
Laku Anak :
1.
Rewel karena gatal
2.
Susah tidur, gelisah
3.
Garuk-garuk, bisa sampai baret dan berdarah-darah kalo langsung digaruk ditempat
yang ruam.
Bagi Orang tua:
1.
Gelisah,
tidak tenang, apalagi kalau sudah di treatment, tapitidak sembuh-sembuh sampai
lama.
2.
Ikut sedih kalo
anak lagi rewel karena gatel.
3.
Semakin khawatir
kalau ruam sampai tergaruk, baret, dan berdarah.
2.6.
Penatalaksanaan
1.
Pencegahan
1)
Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal
ini mencegah lembab pada kulit.
Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari.
Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang
basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan
sabun setiap kali mengganti popok atau setiap
kali buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per
hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.
2)
Jangan menggunakan
bedak bayi karena dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.
3)
Hindari selalu
membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau parfum pada
produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
2.
Penanganan
1)
Gantilah popok
yang telah penuh sesering mungkin
2)
Gunakan air
bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan air
mengalir sehingga anda dapat membersihkan dan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
3)
Tepuk sehingga
kering; jangan menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
4) Gunakan tipis-tipis
ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinxixide atau
petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal
dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya.
Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan
kulit.
3.
Pengobatan
1)
Konsultasikan
dengan dokter anda bila ruam:
a.
Melepuh atau
terdapat nanah
b.
Tidak hilang
dalam waktu 48 sampai 72 jam
c.
Menjadi lebih
berat.
2) Gunakan krim
yang mengandung steroihanya bila dokter anda merekomendasikan. Krim tersebut jarang
diperlukan dan mungkin berbahaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad,syaifuddinali.2008.15Langkah Jitu Menjaga Kesehatan anak Sejak Bayi.Yogyakarta: Pelangi Multi Akasara
Dewi, Vivian Nanny Lia.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.jakarta
: salemba medika
Eisenberg, arlene dkk.1994. Bayi Pada Tahun pertama: apa yang Anda
hadapi perbulan .Jakarta: Arcan
Fakulatas kedokteran universitas indonesia.2002.Perawatan kulit Pada bayi Dan Balita .Jakarta: FKUI
Fenwick, Elizabeth .1999. Merawat Bayi. jakarta: Dian Rakyat
http://mybabynmom.wordpress.com/2009/08/18/masalah-kulit-pada-bayi-dan-anak/iaper
rash
Merenstein, Gerald. 2002. Buku Pegangan Pediatri. Jakarta : Widya
Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar