Viyata Lhoksa Vida

Selasa, 18 Maret 2014

Diaper Rash



 Diaper Rash

2.1. Pengertian 
Diaper Rash (Ruam Popok) adalah sebuah ruam atau iritasi pada kulit bayi terjadi di daerah bokong. Diaper rash ini merupakan bentuk ruam kontak iritan primer yang paling umum ditemukan, disebabkan oleh kontak kulit dengan urin dan feses yang berkepanjangan, karena urin dan feses mengandung bahan kimia yang bersifat iritan seperti urea dan enzim-enzim usus.Bisa juga terjadi jika popok basahnya telat diganti, atau popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok atau diaper rush merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu. Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran usia 8 - 10 bulan.

2.2. Penularan
            Dermatitis yang mengering atau ruam yang sederhana biasanya tidak menular. Ruam popok yang disebabkan oleh mikroorganisme kadang dapat menjalan ke bagian tubuh lainnya, jika kondisinya memungkinkan (misalnya infeksi jamur yang akan tumbuh dengan baik di tempat yang lembab dan hangat, dapat timbul pada kulit yang teriritasi). Ketika kondisinya tepat dan tidak dilakukan tindakan pencegahan, infeksi ini juga dapat menjalar ke anak lain.

2.3. Jenis – Jenis Dermatitis
1.      Dermatitis yang mengering
1)      Tanda dan gejala :
a.       Kemerahan dimana terjadi gesekan
b.      Tidak ada perasaan tidak nyaman
2)      Penyebab :
a.       Kelembaban
b.      Gesekan
2.      Dermatitis atopik
1)      Tanda dan gejala    : kemerahan disertai gatal
2)      Penyebab                : alergi atau kepekaan
3.      Dermatitis seborrhea
1)      Tanda dan gejala :
a.       Ruam yang merah tua, seringkali disertai kerak kuning
b.      Dapat dimulai pada atau menyebar ke kulit kepala
c.       Tidak ada rasa tidak nyaman
2)      Penyebab : tidak diketahui
4.      Dermatitis candida (jamur)
1)      Tanda dan gejala :
a.       Ruam yang merah menyala, peka terhadap sentuhan, meningkat pada daerah antara paha dan perut, dengan kelompok bintil-bintil yang menyebar darinya.
b.      Terasa tidak nyaman.
2)      Penyebab :
a.       Candida albicans (sejenis jamur)
Candida sering menginfeksi ruam kulit yang belum sembuh dalam 3 hari atau lebih.
5.      Impetigo
1)        Tanda dan gejala
a.  Pada infeksi stafilokokus, terdapat lepuhan yang besar dan berdinding tipis yang bisa pecah dan meninggalkan kerak tipis berwarna kuning kecoklatan.
b.      Pada infeksi streptokokus, terdapat gelembung tunggal yang tidak nyeri, berisi cairan, dan dikelilingi oleh kulit yang merah seringkali di sekitar hidung, mulut atau telinga. Kemudian bisa pecah, mengeluarkan cairan yang berwarna kekuningan dan membentuk kerak yang kekuningan. Dapat cepat menjalar ke area kulit lainnya.
2)        Penyebab : bakteri seperti stafilokokus dan streptokokus.
6.      Intertrigo
1)      Tanda dan gejala :
a.      Area kemerahan yang batasnya tidak jelas dimana kulit berkontak dengan kulit.
b.      Dapat mengeluarkan cairan putih atau kekuningan.
c.       Dapat terasa perih jika berkontak dengan air kemih.
2)      Penyebab : menggeseknya kulit dengan kulit.

2.4. Faktor – Faktor Terjadinya Ruam Popok
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis, napkin dermatitis ), antara lain:
1.      Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
2.     Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera diganti setelah pipis atau BAB (feces).
3.      Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
4.      Alergi bahan popok.
5.      Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
6.      Kebersihan kulit yang tidak terjaga.
7.      Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing.
8.      Udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab.
9.      Akibat mencret.
10.   Reaksi kontak terhadap karet, plastik, detergen.

2.5. Dampak
Bagi Tingkah Laku Anak :
1.      Rewel karena gatal
2.      Susah tidur, gelisah
3.      Garuk-garuk, bisa sampai baret dan berdarah-darah kalo langsung digaruk ditempat yang ruam.
Bagi Orang tua:
1.      Gelisah, tidak tenang, apalagi kalau sudah di treatment, tapitidak  sembuh-sembuh sampai lama.
2.      Ikut sedih kalo anak lagi rewel karena gatel.
3.      Semakin khawatir kalau ruam sampai tergaruk, baret, dan berdarah.

2.6. Penatalaksanaan
1.    Pencegahan
1)      Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap  kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.
2)      Jangan menggunakan bedak bayi karena dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.
3)   Hindari selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
2.    Penanganan
1)      Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin
2)  Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda dapat membersihkan dan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
3)  Tepuk sehingga kering; jangan menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
4)  Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinxixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
3.    Pengobatan
1)        Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:
a.       Melepuh atau terdapat nanah
b.      Tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam
c.       Menjadi lebih berat.
2)  Gunakan krim yang mengandung steroihanya bila dokter anda merekomendasikan. Krim tersebut jarang diperlukan dan mungkin berbahaya.






DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,syaifuddinali.2008.15Langkah Jitu Menjaga Kesehatan anak Sejak Bayi.Yogyakarta: Pelangi Multi Akasara
Dewi, Vivian Nanny Lia.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.jakarta : salemba medika
Eisenberg, arlene dkk.1994. Bayi Pada Tahun pertama: apa yang Anda hadapi perbulan .Jakarta: Arcan
Fakulatas kedokteran universitas indonesia.2002.Perawatan kulit Pada bayi Dan Balita .Jakarta: FKUI
Fenwick, Elizabeth .1999. Merawat Bayi. jakarta: Dian Rakyat
http://mybabynmom.wordpress.com/2009/08/18/masalah-kulit-pada-bayi-dan-anak/iaper rash
Merenstein, Gerald. 2002. Buku Pegangan Pediatri. Jakarta : Widya Medika
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar