Viyata Lhoksa Vida

Senin, 31 Maret 2014

kehamilan remaja



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan/masa transisi/masa pancaroba yang penuh gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri. Kehamilan bisa jadi dambaan. Tetapi mungkin juga dianggap malapetaka apabila kehamilan itu sendiri tidak/belum diinginkan. masalah kehamilan remaja cenderung masih kurang untuk negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju. Program pendidikan seks di sekolah memainkan peran besar di kalangan remaja. Tanpa adanya pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka remaja dapat terjun ke hal-hal yang tidak semestinya seperti seks bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan remaja. Para psikolog menyatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional yang dapat mengakibatkan perubahan psikologis dan fisiologis yang cepat. Sejumlah bayi di panti asuhan diyakini hasil dari kehamilan remaja.
Di Indonesia rata-rata kehamilan remaja terjadi pada usia 14-19 tahun. Hal ini di dapatkan dari hasil survei knowlegde, attitude dan praktice. Hamil di luar nikah yang terjadi pada remaja di Indonesia yang pemerintahnya tidak peduli dengan masyarakat belum bergerak secara siknifikan dalam masalah ini, akan menimbulkan hal-hal yang lebih besar di kemudian hari. Masa depan pun menjadi masalah misalnya malu terhadap teman, lingkungan dan juga masa remaja sudah musnah.
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin meningkat dan menjadi masalah. Terdapat dua faktor yang mendasari perilaku seks pada remaja. Pertama, harapan untuk kawin dalam usia yang relative muda(20) tahun. Kedua, makin derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual remaja terutama remaja di daerah perkotaan yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pra nikah dimana pada akhirnya memberikan pada dampak terjadinya penyakit hubungan seks dan kehamilan diluar kehamilan remaja
Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri remaja itu sendiri dari masyarakat mereka mendapat pandangan telah berperilaku di luar normal dan nilai-nilai yang wajar, sehingga memberikan konflik kepada mereka seperti masalah putus sekolah, psikologis, ekonomi dan masalah dengan keluarga serta masyarakat disekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kehamilan remaja?
1.2.2 Apa saja faktor terjadinya kehamilan remaja?
1.2.3 Bagaimana dampak kehamilan remaja?
1.2.4 Bagaimana pencegahan kehamilan remaja?
1.2.5 Bagaimana penanganan kehamilan remaja?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang kehamilan remaja yang sering terjadi saat ini.
1.3.2 Tujuan Khusus
1)   Untuk mengetahui pengertian kehamilan remaja
2)   Untuk mengetahui faktor terjadinya kehamilan remaja
3)   Untuk mengetahui dampak kehamilan remaja
4)   Untuk pencegahan kehamilan remaja
5)   Untuk mengetahui penanganan kehamilan remaja





BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Kehamilan Pada Usia Remaja
2.1.1 Pengertian Kehamilan Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi atau masa pancaroba yang penuh gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri. Kehamilan bisa jadi dambaan tetapi mungkin juga di anggap malapetaka apabila kehamilan itu sendiri tidak di inginkan.
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 14 – 19 tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah. Menurut ciri-ciri perkembangannya, masa remaja di bagi menjadi tiga tahap yaitu masa remaja awal 10-12 th, masa remaja tengah 13-15 th, masa remaja akhir 16-19 th (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2001)
Kehamilan usia dini memuat resiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika ibu mengadung bayinya. (Ubydillah, 2000)

1.2  Faktor Terjadinya Kehamilan Remaja
1.      Kurangnya peran orang tua dalam keluarga.
Perhatian dan peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap perkembangan mental dan kejiwaan si anak. Anak yang tidak merasakan ketentraman didalam keluarganya akan cenderung mencari ketentraman di luar dengan berbagai cara, ada kalanya mereka melakukan hal-hal yang banyak diantaranya yang cenderung melakukan hal-hal negatif sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap kedua ibu bapaknya.
2.      Kurangnya Pendidikan Seks dari Orang Tua dan Keluarga terhadap Remaja.
Berdasarkan penelitian yang didapat sejak September 2007 yang dilakukan di 4 kota di Indonesia. Dengan mengambil 450 responden dan dengan kisaran usia antara 15 – 24 tahun, kategori masyarakat umum dan dengan kelas sosial menengah ke atas dan ke bawah. Didapakan informasi bahwa sekitar 65% informasi tentang seks didapat dari kawan 35% dari film porno. Dan hanya 5% yang mendapatkan informasi tentang seks dari orang tua.
3.      Perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat.
Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal ini tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat maka dapat membuat para remaja terjerumus ke arah pergaulan yang salah dan sehingga terciptalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku.

2.3 Masalah yang Timbul Akibat Kehamilan Remajaa
2.3.1 Masalah Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja. Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orang tua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima sehinnga dapat menurunkan generasi sehat. Dikalangan remaja telah terjadi semacam revolusi hubungan seksual yang menjurus kearah diberalisasi yang dapat berakibat timbulnya berbagai penyakit hubungan seks yang merugikan alat reproduksi. Bila pada saatnya diperlukan untuk hamil normal, besar kemungkinan kesehatan reproduksi sudah tidak optimal dan dapat menimbulkan berbagai akibat samping kehamilan. Dengan demikian dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya sehingga dapat mempersiapkan diri untuk hamil dalam keadaan optimal.
2.3.2 Masalah Psikologi Pada Kehamilan Remaja
Remaja yang hamil diluar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis yaitu rasa takut, kecewa, menyesal, dan rendah diri terhadap kehamilannya sehingga terjadi usaha untuk menghilangkan dengan jalan gugur kandung. Gugur kandung mempunyai kerugian yang paling kecil bila dibandingkan dengan melanjutkan kehamilan. Sukur bila kehamilannya terjadi menjelang kehamilan sehinnga segera dilanjutkan dengan pernikahan. Keadaan akan makin rumit bila pemuda atau laki-laki yang menghamili malah tidak bertanggung jawab sehingga derita hanya ditanggung sendiri dengan keluarga. Keluargapun menghadapi masalah yang sulit ditengah masyarakat seolah-olah tidak mampu memberikan pendidikan moral pada anak gadisnya.
2.3.3 Masalah sosial dan ekonomi keluarga
Perkawinan yang dianggap dapat menyelesaikan masalah kehamilan remaja tidak lepas dari kemelut seperti:
1)  Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan
2)  Putus sekolah sehingga pendidikan jadi terlantar
3)  Putus kerja, karena berbagai alasan, sehingga menambah sulitnya masalah sosial ekonomi
4)  Ketergantungan sosial ekonomi pada keluarga menimbulkan stres (tekanan batin)
5)  Nilai gizi yang relativ rendah dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan
Bila remaja memilih untuk mengasuh anaknnya sendiri,masyarakat nelum siap menerima kelahiran tanpa pernikahan berbeda halnya dengan negara maju seperti Amerika, masyarakat sudah dapat menerima kehamilan sebagai hasil hidup bersama
2.3.4        Dampak Kebidanan Kehamilan Remaja
1.  Keguguran
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
2.  Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.
3.  Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
4.  Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.
5.  Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.
6.  Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).
2.4 Pencegahan Kehamilan Remaja
1.      Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
2.      Kegiatan positif
3.      Hindari perbuatan yang memberi dorongan negatif misalnya perilaku sex.
4.      Jangan terjebak pada rayuan gombal
5.      Hindari pergi dengan orang yang terkenal
6.      Mendekatkan diri pada Tuhan
7.      Penyuluhan meliputi Kesehatan Reproduksi Remaja, Keluarga Berencana (alat kontrasepsi, kegagalan dan solusinya), kegiatan rohani dengan tokoh agama.
8.      Bagi pasangan menikah sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi yang tingkat kegagalannya rendah, misalnya steril, AKBK, AKDR, dan suntik.

2.5 Penanganan Kehamilan Remaja
1.      Sikap bersahabat jangan mencibir
2.      Konseling kepada remaja dan keluarga meliputi kehamilan dan persalinan.
3.      Membantu mencari penyelesaian masalah yaitu dengan menyelesaikan secara    kekeluargaan, segera menikah.
4.      Periksa kehamilan sesuai standart
5.      Gangguan jiwa atau resiko tinggi segera rujuk ke Sp.OG
6.      Bila ingin abortus maka berikan konseling resiko abortus.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia 14-19 tahun baik melalui proses pranikah atau nikah. Dari jumlah remaja yang hamil pada pranikah dapat disimpulkan bahwa banyak remaja masih minim pengetahuannya akan hubungan seksual.
Masalah yang timbul akibat kehamilan remaja diantaranya adalah masalah kesehatan reproduksi, masalah psikologi pada kehamilan remaja. Abortus dengan konsekuensi psikososial seperti rasa bersalah yang berlebihan, ancaman hukuman pidana dan saksi adat masyarakat, PMS, gangguan dan tekanan psikososial dimasa lanjut yang timbul akibat hubungan seks remaja  pra nikah.
Tanpa adanya pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka remaja dapat terjun ke hal-hal yang tidak semestinya seperti seks bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan remaja. Sebaiknya  di dalam sebuah pergaulan perlu adanya kegiatan-kegiatan yang positif serta dukungan dan kasih sayang dari orang tua agar seorang remaja itu sendiri tidak salah dalam pergaulan yang bisa menyebabkan penyesalan dikemudian hari.
3.2 Saran
            Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang apa itu rehabilitasi khususnya pada wanita, Dan bagi para pembaca yang kebetulan sedang terkena kasus narkoba, semoga bisa menjadi tahu dan bisa berubah pikiran untuk mengikuti proses rehabilitasi.



DAFTAR PUSTAKA

Kusmiran, Eni.2011.Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita.Jakarta: Salemba
Medika
Syafrudin ,dkk.2009. Kebidanan Komunitas.Jakarta:EGC
http:www.vifinjangkeng.blogspot/kehamilan-remaja-html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar